Sabtu, 10 Maret 2012

Animal Psicology


Konrad Lorenz “induk” bagi anak angsa yang telah mengalami penanaman (imprinting)
Gambar: Konrad Lorenz adalah “induk” bagi anak angsa yang telah mangalami penanaman (imprinting)
Penanaman (imprinting) adalah pembelajaran yang terbatas pada suatu periode waktu kritis. Beberapa kasus yang paling menarik di mana pembelajaran berinteraksi sangat erat dengan perilaku bawaan, melibatkan suatu fenomena yang dikenal sebagai penanaman (imprinting), pembelajaran yang terbatas pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan seekor hewan dan pada umumnya tidak dapat balik (ireversibel). Anda mungkin pernah melihat anak itik atau angsa yang sedang mengikuti induknya. Ikatan atara induk dan anak pada spesies yang merawat anak merupakan suatu bagian kritis dalam siklus reproduksi. Jika ikatan itu gagal terjadi, induk tidak akan memulai memelihara anaknya. Hasilnya adalah kematian keturunannya dan hilangnya kelestarian reproduksi bagi induk tersebut. Akan tetapi, bagaimana anak yang masih muda mengetahui siapa-atau apa- yang akan diikuti ? dalam kajiannya yang paling terkenal, Konrad Lorenz membagi telur angsa berkaki abu-abu, meninggalkan beberapa telur dengan induknya menunjukkan perilaku yang normal, yaitu mengikuti induknya sebagaimana layaknya anak angsa dan akhirnya akan tumbuh besar, berinteraksi, dan kawin denga angsa lain. Ketika telur yang dierami secara tiruan menetas, angsa itu menghabiskan beberapa jam pertamanya dengan peneliti sebagai pengganti induknya. Dari hari pertama menetas sampai seterusnya, anak-anak angsa tersebut mengikuti Lorenz tanpa pernah berubah dan menunjukkkan tidak ada pengenalan pada induknya sendiri atau angsa dewasa dari spesies yang sama dengan mereka. Sebagai angsa dewasa, angsa tersebut lebih menyukai didampingi Lorenz dan manusia lainya dibandingkan dengan angsa dari spesiesnya sendiri, dan mereka kadang-kadang memulai perilaku percumbuan dengan manusia.
Nyatanya angsa berkaki abu-abu tidak memiliki perasaam bawaan “induk” atau “saya seekor angsa, dan anda adalah seekor angsa.” Malahan, angsa tersebut hanya memberikan respond an mengidentifikasi benda pertama yang meraka hadapi yang memiliki karakteristik sederhana tertentu. Apa yang dibawa oleh burung-burung tersebut adalah kemampuan atau kecenderungan untuk memberikan respon; dunia luar member stimulus yang ditanamkan (imprinting stimulus), yaitu sesuatu ke mana respon itu akan di arahkan. Stimulus yang ditanamkan yang paling penting pada angsa berkaki abu-abu pada percobaan Lorenz adalah pergerakan suatu benda yang menjauhi anak angsa tersebut, meskipun pengaruhnya lebih besar  jika benda tersebut mengeluarkan beberapa suara. Suara tersebuat tidak harus suara angsa; Lorenz menemukan sebuah kotak dengan jam yang berdetak di dalamnya dengan mudah dan secara permanen diterima sebagai “induk”.
Ternyata angsa abu-abu yang dierami induknya berbeda dengan angsa yang dierami oleh sebuah alat bantuan (inkubator). Dimana angsa abu-abu yang dierami induknya bisa mengenal angsa yang satu spesies dengan mereka, tetapi angsa yang tidak dierami oleh induknya tidak bisa mengenal angsa yang memiliki satu spesies dengan mereka. Hal itu di sebabkan karena proses penanaman (imprinting) yang berbeda dengan angsa abu-abu yang langsung diasuh oleh induknya dengan yang diasuh oleh manusia secara langsung tanpa mengenal induknya. Lorenz menemukan misalnya, angsa yang secara total terisolasi dari suatu benda bergerak selama dua hari pertama setelah menetas, yang merupakan periode kritis untuk mengalami imprinting (penanaman) pada induk, gagal melakukan imprinting apa saja setelah itu. Imprinting secara umum telah dianggap sebagai sesuatu yang telah melibatkan hewan yang sangat muda dan periode kritis yang agak pendek. Akan tetapi, sudah dibuktikan bahwa proses pembelajaran yang mirip, terjadi juga pada hewan yang lebih tua, dan bahwa periode kritis itu waktunya beraneka ragam. Sebagai contoh, persis seperti anak burung yang memerlukan imprinting (penanaman) untuk ”mengetahui” induknya, burung dewasa juga harus diberi penanaman untuk mengenali anaknya. Selama sehari atau dua hari setelah anaknya menetas.
Dengan cara imprinting pada induknya, anak burung pertama kali mempelajari siapa yang akan memelihara mereka, dan selanjutnya mempelajari identitas spesies dan jenis burung yang harus mereka kawini di kemudian hari dalam kehidupannya. Bukan hanya imprinting seksual yang terjadi di kemudian hari, tetapi periode kritis itu juga berlangsung lebih lama. Proses imprinting (penanaman) pada hewan ternyata sangat penting dalam mengenal induk, maupun hewan yang satu spesies dengan mereka, serta lingkungan yang mereka tempati.
Dalam hal ini angsa abu-abu menganggap Lorenz sebagai induknya, karena pertama kali angsa abu-abu tersebut menemukan Lorenz yang memelihara mereka. Lorenz dengan sengaja melakukan percobaan dengan mengerami telur-telur angsa tersebut menggunakan incubator. Sehingga angsa-angsa tersebut melakukan penanaman (impriting) pertama kali dengan Lorenz.
Mengapa angsa tersebut menganggap Lorenz sebagai induknya ? Karena hewan dan manusia sangat berbeda, dimana hewan hanya memiliki insting untuk mengenal apa yang ada di sekelilingnya atau yang ada pada lingkungan tempat tinggalnya. Baik itu untuk mengenal induk atau hewan yang satu spesiaes dengan mereka, serta mengenal hewan lainnya. Penanaman (imprinting) pertama kali yang sangat dibutuhkan oleh hewan untuk mengenal induk maupun hewan satu spesises, sehingga ketika ada spesies yang sama dengan mereka, mereka dapat mengenali hewan dari spesies yang sama. Dan hal itu juga terjadi ketika pada musim kawin hewan tersebut dapat mengenali betina spesies lainnya, dan dapat melestarikan jenis mereka. Karena mereka akan kawin dengan mudah dengan betina yang berasal dari spesies lainnya.
Selain angsa berkaki abu-abu ada hewan lain yang mengalami hal yang hampir sama dengan apa yang terjadi pada angsa tersebut, jika pada saat penanaman (imprinting) tidak dengan satu spesies. Sebagai contoh, dalam satu kajian yang melibatkan dua spesies burung finch yang memiliki kekerabatan yang sangat dekat, jantan muda dari satu spesies, pertama-tama dibesarkan dengan anggota spesises mereka sendiri, kemudian dengan anggota sesies lain selama beberapa minggu  periode kritisnya untuk identitas seksual. Kemudian, ketika dipertemukan dengan betina yang berasal dari spesiesnya sendiri, mereka akan kawin secara malu-malu. Akan tetapi mereka akan kawin dengan mudah dengan betina yang berasal dari spesies lainnya tersebut, bahkan ketika ketika mereka belum pernah melihat salah satu anggota spesies tersebutpun selama beberapa tahun. Identifikasi dengan spesies kedua telah ditanam secara permanen. Sementara pada suatu periode kritis dan ireversibel menjadi cirri imprinting, kejadian ini tidak akan selalu tetap.  Sebagai contoh burung finch yang diasuh oleh spesies lain akhirnya akan mengawini betina yang berasal dari spesies mereka sendiri.   
Ketika suatu hewan menjadi dewasa, perilakunya akan dipengaruhi kelompok social dan lingkungannya. Proses pengaruh lingkungan yang pertama kali diperoleh hewan akan menjadi peristiwa imprinting bagi hewan. Pada peristiwa filial imprinting, pengaruh social terjadi dari dua induk (orang tua) dan keturunananya.
Beberapa studi memperlihatkan bahwa interaksi social yang terjadi antara induk-keturunan selama periode kritis menjadi kunci perkembangan perilaku yang normal. Penelitian akhir-akhir ini juga telah mengungkap tentang pentingnya kebutuhan biologis antara ibu-anak ibu-anak dalam masa awal hidupnya.
“Untuk memenuhi Tugas II Ekwan Biologi UMM”

Rabu, 04 Januari 2012

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 9 dan 10 Biologi 3 C UMM


Evaluasi pembelajaran kelompok 9 Biologi kelas 3 C UMM
Menurut saya proses belajar (persentasi) dari kelompok 9 alhamdulillah sudah bagus dan teman-teman juga serius dalam memperhatikan proses jalannya persentasi. Power point sudah sesuai dengan pembahasan yang mereka bahas dan tidak terlalu banyak animasi-animasi seperti persentasi yang kemarin, serta isi power pointnya sudah poin-poin saja tinggal bagaimana manyampaikannya dengan kata-kata yang sangat sederhana dan mudah di mengerti. Pertanyaan yang di ajukan oleh audiens (teman-teman) sudah bisa di jawab dengan baik dan saling berkaitan dengan materi yang di sampaikan. Serta dapat di bantu dalam meluruskan permasalahan yang di tanyakan teman-taman oleh pembimbing mata kuliahnya sendiri (pak Husamah, Spd). Terima kasih pak,,. Materi yang di sampaikan oleh kelompok 9 yaitu tentang Ekosistem. Harapannya kedepan persentasi-persentasi selanjutnya lebih semangat dalam menyampaikan materi masing-masing.
Materi kelompok 9 yaitu tentang:
Ekosistem
Ekosistem merupakan tatanan kesetuan secara menyeluruh antar segenap makhluk hidup. Ekosistem dapat dibedakan menjadi 2 yaitu; ekosistem tertutup dan terbuka. Di mana ekosistem tertutup yaitu tidak adanya energy yang masuk. Sedangkan ekosistem terbuka yaitu adanya energy yang masuk baik itu sinar matahari, dll.
Berdasarkan struktur dan fungsi komponen ekosistem yaitu;
·         Komponen Biotik ; hewan
·         Komponen Abiotik ; molekul
·         Pengurai ; mikroorganisme
·         Produsen ; tumbuhan
·         Konsumen ; manusia
Siklus Biogeokimia ; penggabungan antara biologi, geografi, dan kimia. Contohnya; Daur Oksigen dsn Karbon. Produktivitas primer yaitu jumlah energy cahaya. Proses-proses dasar dalam produktivitas primer ; fotosintesis dan respirasi.
Metode penetuan produktivitas primer yaitu;
·         Metode panen dan penuaian
·         Metode pengukuran O2
·         Metode karbondioksida (CO2)
·         Metode penentuan klorofil
·         Metode hilangnya bahan-bahan mentah
Produktivitas di bedakan menjadi 2 yaitu; produktivitas di berbagai ekosistem dan produktivitas primer bersih dan beberapa ekosistem tropik.

Jenis ekosistem tropik
Rata-rata produktivitas bersih (g), m2, per tahun
1.      Hutan hujan
2000-2200
2.      Hutan menggugurkan daun
1600
3.      Savanna
700-900
4.      Gurun pasir
100


Evaluasi pembelajaran kelompok 10 Biologi 3 C UMM
Menurut saya persentasi kelompok 10 alhamdulillah sudah baik juga, karena materi yang di sampaikan berkaitan dengan materi kelompok 9. Materi yang di sampaikan juga sudah nyambung dengan kelompok sebelumnya, sehingga dapat dipahami. Akan tetapi pada power poin kelompok 10 menggunakan banyak animasi yang kurang nyambung atau tidak berhubungan dengan meteri yang dismpaikan. Harapan ke depan tolong jika membuat power point yang berhubungan dengan keilmuan animasi yang di gunakan juga berhubungan dengan materi yang disampaikan sehingga dari gambar itu sendiri materinya bisa dipahami oleh audiens. Penggunaan animasi menurut saya boleh-boleh saja karena itu merupakan salah satu kreativitas dari masing-masing individu, tetapi animasi yang digunakan sesuai dengan kondisi dan tempat.
Pertanyaan;
1.      Bagaimana kondisi ekologi hutan hujan tropis ?
Jawaban: biasanya terbentuk pada daerah beriklim tropis, dengan curah hujan taunan minimum berkisar antara 1750-2000 mm, sedangkan rata-rata bulanan diatas 18oC.
2.      Pada ekologi padang pasir, tumbuhan apa saja yang dapat hidup ?
Jawaban: iklim yang keras sebagai factor penentu dan factor pembatas yaitu; produktivitas primernya rendah, tanah kurang subur dan bahan organic rendah, komunitas umum yang terbuka.
3.      Pada bioma tundara, tumbuhan berusia pendek dapat hidup berapa lama ?
Jawaban: sekitar 30-120 hari atau 1-4 bulan. Contohnya: tumbuhan terna/herbal, teki, semak-semak pendek, dll.
4.      Bagaimana formasi yang dibentuk oleh tumbuhan ?
Jawaban: formasi musiman pada umumnya pada musim kemarau, banyak tanaman yang menggugurkan daun dan pada musim hujan banyak tanaman tersebut daunnya tetap lebat.
5.      Siklus nutrisi itu seperti apa ?      
Jawaban: ex; siklus nutrisi tundara, hutan kekurangan nutrisi penguraian berjalan lambat, genangan air dan suhu yang rendah, sehingga sampah daun memerlukan waktu 3 tahun untuk proses penghancuran.

 NB: Jawaban dari kelompok 10 dan pembimbing MK ekologi tumbuhan, Terima kasihJ

Materi kelompok 10 tentang
Ekosistem darat
Ekosistem: komunitas organic yang terdiri atas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya.
Bagian dari ekosistem darat yaitu:
·         Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis: salah satu tipe vegetasi.
·         Menurut ketinggian tempat
·         Hutan musiman tropis
·         Hutan gugur daun temperate
·         Hutan temperate evergreen
·         Hutan evergreen campuran
·         Hutan taiga
·         Hutan boreal
Ciri-ciri: musim dingin panjang, kemarau singkat. Ex;  hutan kayu alfin.
·         Tundra
Cirri-ciri:
*      Fungsi ekosistem siklus nutrisi,air, produktivitas, rantai makanan,dll.
*      Hutan savanna
*      Padang pasir
*      Zona arid (kering)
*      Padang rumput.